Ahmad Sholih (lahir July 4, 1989) adalah seorang perawat
Sholih dikenal teman semasa sekolahnya sebagai seorang anak yang taat beragama (so pasti Islam choy), pendiam, jujur, dapat dipercaya (saking dipercayanya, disuruh melakukan ini itu selama itu baik mau-mau aja menjalankan) / "diakali": bahasa jawa ngoko)). Banyak teman tak terhitung jumlahnya (emang gue gag mau hitung) mereka selalu aja mencerca, mencaci maki perbuatan yang menurut gue baik, tp buruk menurut mereka (dalam hati gue bilang: masalah buat loch!!!). Salah satu perkataan yang gue inget yaitu "Ngapain Sol.. kurang gawean wae kowe, gayane sok sregep, haha..". Hal seperti itu gag bikin gue jadi males berbuat hal baik. Justru makin banyak kicauan yang mengudara, makin tebal kesabaran dalam jiwa gue,,hehe (orang yang baca tulisan ini terus bilang Ciee.. Ciee..), tapi gag tau kalo pacar gue, mungkin dia bilang Ciahh.. Ciahh..).
Gue dilahirkan istri dari bapak gue di desa Mranak, tepatnya dikampung perbal, mungkin gue termasuk anak istimewa guys, mengapa? karena gue satu-satunya anak cowok dari 3 bersaudara. Kedua kakak gue semua cewek. Sebenarnya nama gue bukan Ahmad Sholih, tapi Yuli Ahmad Sholih. cerita dari ibu gue gini guys, semasa balita gue tergolong anak yang gampang sekali sakit, gue sadar betul masih inget ketika bapak kerja, ibu gue yang perjuangkan kesehatan gue dengan menggendong pake selendang kesana kemari untuk berobat.
TK Abadi Mranak 1 adalah sekolah pertama gue, sayangnya riwayat habis TK Kecil, Ibu minta gue terus lanjut ke TK Besar, lupa dech gue waktu itu umur berapa, hitung sendiri ya guys. Hal yang masih gue inget semasa TK nih, pertama ketika jam istirahat bersama Yanto (Prihatin Dwi Jayanto) selalu berlari menuju rumah dia yang lumayan deket dari TK untuk minum segelas bumbung besar air putih. kedua pernah ngobrok karena ngempet mules. ketiga, karena uang saku gue dikit, jadi jarang jajan. Nah temen-temen yang cewek di TK beberapa orang kompak mengumpulkan uang sakunya jadi satu, lalu di bungkus kertas putih. pada kertas itu tertulis untuk sholih, Waah gue kaget donk, lalu tak kembalikan aja pada mereka, gue merasa uang saku gue masih cukup.
Lanjut kemudian ke tingkat SD, nama sekolahnya SDN 1 Mranak. Masa SD merupakan masa emas gue guys. Coba kalian pikir, dari kelas 1 sampai kelas 3 selalu dapet peringkat 1. selanjutnya kelas 4 sampai kelas 6 selalu dalam peringkat 3 besar. Pesaing gue 2 cewek yang rajin dan ulet banget kayak gue gitu lah,hehe namanya Ani Rahmawati dan Suwarni.
Selanjutnya jenjang pendidikan SMP gue sekolah di SMP SSN 1 Demak, pada waktu itu masih dipimpin bapak Soekidjan. Jaman SMP ini gue berubah 180 derajat. Dulu di SD termasuk orang yang rajin aktif kegiatan baik saat lomba pencak silat, menari, lomba cerdas cermat, pemimpin upacara. Kegiatan extra kurikuler ketika SMP gue tidak pernah ikut. Gue sadar betul kegiatannya sampai sore, dan jarak rumah ke SMP itu jauh menurut gue pada waktu itu. Hal yang bikin gue mengawali keluar keringet dingin itu ketika pelajaran bahasa inggris. Untungnya wali kelas 1 gue Titik Kadarsih selain masih bujang belum nikah cantik kecil imut unyu-unyu dech, mampu membuat rasa tenang dan nyaman sekali ketika diajar beliau yang tergolong penyabar. Oh iya karena perjalanan rumah ke SMP jauh, selanjutnya gue di daftarkan ke Pondok Pesantren Miftahul 'Ulum. Lumayan lah cukup dekat dengan SMP SSN 1 Demak, sekitar 1 KM jaraknya. perjuangan mulai terasa ketika jauh dari rumah dan setiap berangkat dan kembali ke Pondok dengan bersepeda ditemani teman-teman SMP yang tinggal didesa tempat Pondok gue. Jalan lingkar Demak menjadi jalan alternatif yang rutin gue lewati, sayangnya taruhannya nyawa, karena setiap kali nyepeda pasti ada mobil tronton atau mobil besar lainnya yang menyalip tanpa membuyikan bel/ klakson.
Beranjak remaja gue lanjutkan ke jenjang MAN (Madrasah Aliyah Negeri). Saat sekolah di MAN Demak, gue mulai aktif extra kurikuler dengan ikut bergabung organisasi bidang kesehatan yaitu PMR (Palang Merah Remaja) dan bergabung menjadi anggota KSR PMI Cab. Demak. Ceritanya beda dengan waktu di SMP. Di MAN gue banyak dipercaya oleh beberapa guru, tapi tidak begitu terkenal gue di depan seluruh siswa-siswi MAN. Berangkat dan kembali gue selalu awali dari Pondok di desa Jogoloyo tadi dengan jalan kaki bersama teman-teman yang sama bermukim di Pondok pimpinan Bp. K.H Tamyiz Bin Kasnawi.
Pendidikan gue berlanjut jadi mahasiswa perawat di Poltekkes Kemenkes Semarang selama kurang lebih 2,5 tahun. Banyak pengalaman gue dalam hal kemanusiaan menolong pasien di RS ketika praktek. Jadi aktivis sepertinya mengalir begitu saja dalam jiwa gue, saat itu gue pikir gag mau jadi mahasiswa yang cuma 4D dateng duduk diam dengarkan. Menurut gue sangat membosankan, karena itu gue memilih extra kurikuler/ UKM bidang jurnalistik namanya White Campus, riwayat gue di white campus elo bisa langsung cekidot ke blognya. klik disini
Gue diwisuda pada bulan september 2011, setelah wisuda gue nunggu 3 bulan buat cari kerja. Alhamdulillah Januari mulailah gue kerja di PT. Askes (Persero) Cab. Kudus. Namun sayangnya gue hanya mejadi tenaga kontrak dengan perjanjian 1 tahun kerja. Ada sih kesempatan seleksi menjadi pegawai tetap Askes, tapi gue tidak lolos. Gue syukuri aja mungkin jalan rizki gue tidak selamanya di Askes, tapi di jalan yang lain. Yang penting semangat, syukur dan sabar selalu terikat dalam tiap keputusan hidup gue.
Selanjutnya gue jadi pengangguran dech, resmi jadi pengangguran per januari 2013. Semoga kegiatan bloging gue ini selain mengisi waktu luang, juga turut membuka jalan rizki yang datang dari Gusti Allah SWT. Amien... Gue rasa cukup sekian dulu jawaban gue dari pertanyaan 01. SIAPA SHOLIH? jika belum puas hubungi aja gue, oke,, gue selalu membuka pintu pertemanan dalam hidup ini.
1 comment:
Smoga sukses mas sholeh
Post a Comment